Apa yang kamu lakukan hari ini? Apakah kamu sudah melakukan
kebaikan? Sudahkah kamu menghargai orang lain? Sudahkah kamu peduli akan
keadaannya? Banyak orang yang kau jumpai hari ini, apakah kondisinya sama? Adakah
yang kurang beruntung? Pernahkah terlintas dalam pikiranmu, apakah mereka sudah
makan? Apakah hatimu tergerak untuk menolongnya?
Manusia hakikatnya merupakan makhluk individu dan sosial. Dikatakan
sebagai makhluk individu karena setiap manusia memiliki privasi. Sebagai makhluk
sosial dikarenakan manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia akan selalu
membutuhkan orang lain untuk hidup, tidak dapat mencukupi kebutuhannya sendiri.
Namun, banyak orang yang kurang membuka mata dan hati akan keadaan itu. Orang-
orang kurang menyadari akan peran orang disekelilingnya. Mereka sering
mengabaikan akan peran orang kecil bagi kehidupannya. Masih banyak disekitar kita
yang menganggap remeh suatu profesi.
Salah satu yang sering diremehkan adalah tukang sapu. Banyak
dari kita yang kurang menghargai profesi ini. Membuang sampah di area yang
sudah dibersihkan, kurang menghormati para pelaku profesi ini, berlaku
seenaknya sendiri, bahkan hingga mengejek masih sering ditemui. Jasa para pejuang
kebersihan ini kurang dihargai. Mereka berangkat sepagi mungkin agar lingkungan
sudah terlihat bersih sebelum orang- orang mulai datang. Mereka mungkin belum
sempat masak, mengurus anak, bahkan sarapan untuk tugas itu.
Kami sebagai generasi penerus bangsa, laskar galunggung
membuat sebuah social project. Kami akan membagikan sarapan bagi para pasukan
orange. Kegiatan ini akan kami lakukan setidaknya sekali dalam seminggu. Uang untuk
membeli sarapan ini tidak sepenuhnya merupakan uang dari kami pribadi. Jadi,
kami membuat sebuah gerakan “senyum sedekah”. Kami menyediakan beberapa kotak
untuk orang- orang yang ingin berkontribusi dalam kegiatan ini. Kotak ini akan
dibuka seminggu sekali, uang yang terkumpul akan digunakan untuk membeli
makanan yang akan dibagikan.
Makanan kami beli dari bu Warsiyah, pelaku UMKM yang menjadi
target social project 1 kami. Beliau merupakan penjual makanan yang dititipkan
ke warung- warung. Beliau sudah lama melakoni profesi ini, namun belum bisa
berkembang dengan baik. Ibu Warsiyah membuat arem- arem, bacam tahu, dan
makanan kecil lainnya. Ibu tersebut juga mau menerima pesanan makanan untuk
acara- acara seperti pengajian dan arisan.
Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Peribahasa ini
menggambarkan social project kita kali ini. Kita memberikan sarapan bagi para
tukang sapu di UNS sekaligus membantu Ibu Warsiyah dalam mengembangkan
usahanya. Kita berharap project kita tidah berhenti saat tugas ini selesai. Kami
ingin “ senyum sedekah” ini dapat berjalan terus, agar bisa membantu lebih
banyak orang, Tidak hanya sebatas sarapan bagi pasukan oranye. Dan untuk
membuat sebuah gerakan yang besar pasti dimulai dari nol. Kami akan berusaha
mewujudkannya agar menjadi besar.
Berbagi itu mudah dan memudahkan, sebagai jalan kebaikan
yang kemudian menjadi kunci terbukanya kebaikan yang lain ( Muhammad Fathan
Mubin- Psikologi UGM)
Bagi kalian yang tergerak hatinya, ingin ikut berpartisipasi
dalam kegiatan ini dapat menghubungi kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar