Kamis, 21 September 2017

SEBUTIR NASI UNTUK PASUKAN ORANGE


Apa yang kamu lakukan hari ini? Apakah kamu sudah melakukan kebaikan? Sudahkah kamu menghargai orang lain? Sudahkah kamu peduli akan keadaannya? Banyak orang yang kau jumpai hari ini, apakah kondisinya sama? Adakah yang kurang beruntung? Pernahkah terlintas dalam pikiranmu, apakah mereka sudah makan? Apakah hatimu tergerak untuk menolongnya?
Manusia hakikatnya merupakan makhluk individu dan sosial. Dikatakan sebagai makhluk individu karena setiap manusia memiliki privasi. Sebagai makhluk sosial dikarenakan manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia akan selalu membutuhkan orang lain untuk hidup, tidak dapat mencukupi kebutuhannya sendiri. Namun, banyak orang yang kurang membuka mata dan hati akan keadaan itu. Orang- orang kurang menyadari akan peran orang disekelilingnya. Mereka sering mengabaikan akan peran orang kecil bagi kehidupannya. Masih banyak disekitar kita yang menganggap remeh suatu profesi.


Salah satu yang sering diremehkan adalah tukang sapu. Banyak dari kita yang kurang menghargai profesi ini. Membuang sampah di area yang sudah dibersihkan, kurang menghormati para pelaku profesi ini, berlaku seenaknya sendiri, bahkan hingga mengejek masih sering ditemui. Jasa para pejuang kebersihan ini kurang dihargai. Mereka berangkat sepagi mungkin agar lingkungan sudah terlihat bersih sebelum orang- orang mulai datang. Mereka mungkin belum sempat masak, mengurus anak, bahkan sarapan untuk tugas itu.
Kami sebagai generasi penerus bangsa, laskar galunggung membuat sebuah social project. Kami akan membagikan sarapan bagi para pasukan orange. Kegiatan ini akan kami lakukan setidaknya sekali dalam seminggu. Uang untuk membeli sarapan ini tidak sepenuhnya merupakan uang dari kami pribadi. Jadi, kami membuat sebuah gerakan “senyum sedekah”. Kami menyediakan beberapa kotak untuk orang- orang yang ingin berkontribusi dalam kegiatan ini. Kotak ini akan dibuka seminggu sekali, uang yang terkumpul akan digunakan untuk membeli makanan yang akan dibagikan.
Makanan kami beli dari bu Warsiyah, pelaku UMKM yang menjadi target social project 1 kami. Beliau merupakan penjual makanan yang dititipkan ke warung- warung. Beliau sudah lama melakoni profesi ini, namun belum bisa berkembang dengan baik. Ibu Warsiyah membuat arem- arem, bacam tahu, dan makanan kecil lainnya. Ibu tersebut juga mau menerima pesanan makanan untuk acara- acara seperti pengajian dan arisan.
Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Peribahasa ini menggambarkan social project kita kali ini. Kita memberikan sarapan bagi para tukang sapu di UNS sekaligus membantu Ibu Warsiyah dalam mengembangkan usahanya. Kita berharap project kita tidah berhenti saat tugas ini selesai. Kami ingin “ senyum sedekah” ini dapat berjalan terus, agar bisa membantu lebih banyak orang, Tidak hanya sebatas sarapan bagi pasukan oranye. Dan untuk membuat sebuah gerakan yang besar pasti dimulai dari nol. Kami akan berusaha mewujudkannya agar menjadi besar.
Berbagi itu mudah dan memudahkan, sebagai jalan kebaikan yang kemudian menjadi kunci terbukanya kebaikan yang lain ( Muhammad Fathan Mubin- Psikologi UGM)

Bagi kalian yang tergerak hatinya, ingin ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini dapat menghubungi kami. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar